navigasi

Minggu, 29 Juni 2014

SEKILAS POTENSI KOMODITAS PEREKONOMIAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT

I.   Kabupaten Lampung Barat memiliki luas wilayah 2.064,4 kmdengan 61,5% merupakan kawassan hutan.

II.      Secara administratif Kabupaten Lampung Barat terdiri dari 15 Kecamatan dengan 131 pekon dan 5 kelurahan serta jumlah penduduk pada tahun 2013 sebesar 280.307 jiwa. Dengan jumlah pekon tertinggal sebanyak 81 pekon.


III.   Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 1 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten lampung Barat telah ditetapkan 4 kawasan Strategis Daerah yaitu :

a.   Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Kawasan ini memiliki tipe ekosistem terlengkap dan merupakan kawasan konservasi terbesar di Asia Tenggara.

b.   Kebun Raya Liwa. Kawasan ini berfungsi sebagai tempat pelestarian alam endemis dan menjadi wahana pendidikan serta rekreasi masyarakat juga peneliti.

c.  Kawasan Agropolitan. Kawasan ini terletak di Kecamatan Way Tenong sebagai pusat agropolitan yang didukung lima kecamatan sekitarnya (Gedung Suriah, Air Hitam, Sumber Jaya, Kebun Tebu, Sekincau dan Pagar Dewa). Komoditi inti kawasan ini adalah Kopi Robusta. Kawasan ini juga sebagai sentra klaster industri kopi Lampung Barat.

d.     Kawasan Panas Bumi Suoh. Potensi panas bumi yang dimiliki mencapai 430 MW. Saat ini sedang dalam tahap persiapan eksplorasi oleh PT. Chevron.

BEBERAPA POTENSI UNGGULAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT

a.        Potensi Pariwisata

1.         Wisata Terpadu Lumbok – Danau Ranau

Potensi ini didukung dengan adanya keindahan alam panorama Danau Ranau, Gunung Seminung dan sumber mata air panas. Akomodasi yang tersedia berupa : Seminung Lumbok Resort, Home Stay, dan Pondok Wisata yang berhadapan langsung dengan Danau Ranau. Serta adanya pondok santap kuliner di tepi Danau Ranau dan wisata Keramba Jaring Apung.

2.         Wisata Alam TNBBS (ekowisata)

Potensi ini terletak di Pekon Kubu Perahu yang didukung dengan ekosistem alam yang masih alami serta adanya keindahan panorama air terjun sepapa kanan dan sepapa kiri.

3.         Wisata Budaya

Tatanan budaya di Kabupaten Lampung Barat masih sangat akrab dan terjaga. Keberadaan Kerajaan Paksipak Skala Brak sebagai asal usul suku Lampung menjadikan masyarakat Lampung Barat terus memelihara budayanya. Pesta Sekura Cakak Biah, Tari Kenui, Tari Batin dan arsitektur rumah adat tradisional di Pekon Hujung.
Beberapa objek wisata budaya yang dimiliki yaitu :
-            Situs Batau Brak
-            Situs Batu Jagur
-            Makam Raja Selalau
-            Makam Cambai Mak Bejunjung
-            Rumah Ijuk Kenali
-            Batu Tulis Hara Kuning
-            Desa Wisata Hujung

b.        Potensi Pertanian

Beberapa Komoditas Pertanian yang merupakan komoditas unggulan daerah sebagai penyumbang PDRB terbesar yang mencapai 58,95% antara lain :
1.         Kopi robusta dengan luas lahan 60.638,28 Ha dan produksi mencapai 61.807 Ton.
2.         Kakao dengan luas 2.447,30 Ha dan produksi 1.770,70 Ton.
3.         Padi sawah dengan luas lahan 25.780 Ha dan produksi 123.849 Ton.
4.         Sayuran dataran tinggi dengan produksi mencapai 93.287 Ton.
5.         Sapi dengan populasi sebanyak 1000 ekor.

Kebijakan pembangunan yang dilaksanakan dalam pengembangan perekonomian daerah berbasis komoditas pertanian antara lain :
1)        Pengembangan kawasan klaster kopi Kecamatan Air Hitam, Pekon Gunung Terang.
2)     Fasilitas kemitraan pemasaran kopi (Indokom, IndoCafco, Lois Dreyfus, Nestle, Netscafe, Armajaro).
3)        Fasilitas pengembangan sentra penghasil kopi luwak (Kelurahan Way Mengaku).
4)        Sentra PKL khas Lampung Barat di Pekon Canggu.

c.         Potensi Perikanan

Ikan air tawar dengan produksi sebesar 2.191,04 Ton yang didukung dengan potensi Keramba Jaring Apung (KJA) 28 Unit dan 29 UPR. Produksi sektor perikanan dapat dirinci sebagai berikut :
1.         Budidaya di perairan umum 749,20 Ton
2.         Budidaya di kolam 1.404,01 Ton
3.         Mina Padi 37,83 Ton

d.        Potensi Kehutanan

Luas hutan lindung yang menjadi kewenangan Kabupaten Lampung Barat merupakan potensi tersendiri yang dalam pengelolaannya menerapkan pola Hutan Kemasyarakatan (HKm). Hal ini dalam pengelolaan oleh masyarakat 40% lahan HKm merupakan tanaman Kopi dan 60% merupakan tanaman kayu, sehingga sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat pengelolanya.

1 komentar: