I. Kabupaten
Lampung Barat memiliki luas wilayah 2.064,4 km2 dengan 61,5% merupakan kawassan hutan.
II.
Secara
administratif Kabupaten Lampung Barat terdiri dari 15 Kecamatan dengan 131 pekon
dan 5 kelurahan serta jumlah penduduk pada tahun 2013 sebesar 280.307 jiwa.
Dengan jumlah pekon tertinggal sebanyak 81 pekon.
III.
Sesuai
Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 1 tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang wilayah Kabupaten lampung Barat telah ditetapkan 4 kawasan Strategis
Daerah yaitu :
a. Kawasan
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Kawasan ini memiliki tipe
ekosistem terlengkap dan merupakan kawasan konservasi terbesar di Asia
Tenggara.
b. Kebun
Raya Liwa. Kawasan ini berfungsi sebagai tempat pelestarian alam endemis dan
menjadi wahana pendidikan serta rekreasi masyarakat juga peneliti.
c. Kawasan
Agropolitan. Kawasan ini terletak di Kecamatan Way Tenong sebagai pusat
agropolitan yang didukung lima kecamatan sekitarnya (Gedung Suriah, Air Hitam,
Sumber Jaya, Kebun Tebu, Sekincau dan Pagar Dewa). Komoditi inti kawasan ini
adalah Kopi Robusta. Kawasan ini juga sebagai sentra klaster industri kopi
Lampung Barat.
d. Kawasan
Panas Bumi Suoh. Potensi panas bumi yang dimiliki mencapai 430 MW. Saat ini
sedang dalam tahap persiapan eksplorasi oleh PT. Chevron.
BEBERAPA POTENSI UNGGULAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT
a.
Potensi
Pariwisata
1.
Wisata
Terpadu Lumbok – Danau Ranau
Potensi ini didukung dengan adanya
keindahan alam panorama Danau Ranau, Gunung Seminung dan sumber mata air panas.
Akomodasi yang tersedia berupa : Seminung Lumbok Resort, Home Stay, dan Pondok
Wisata yang berhadapan langsung dengan Danau Ranau. Serta adanya pondok santap
kuliner di tepi Danau Ranau dan wisata Keramba Jaring Apung.
2.
Wisata
Alam TNBBS (ekowisata)
Potensi ini terletak di Pekon Kubu
Perahu yang didukung dengan ekosistem alam yang masih alami serta adanya
keindahan panorama air terjun sepapa kanan dan sepapa kiri.
3.
Wisata
Budaya
Tatanan budaya di Kabupaten Lampung
Barat masih sangat akrab dan terjaga. Keberadaan Kerajaan Paksipak Skala Brak
sebagai asal usul suku Lampung menjadikan masyarakat Lampung Barat terus
memelihara budayanya. Pesta Sekura Cakak Biah, Tari Kenui, Tari Batin dan
arsitektur rumah adat tradisional di Pekon Hujung.
Beberapa objek wisata budaya yang
dimiliki yaitu :
-
Situs
Batau Brak
-
Situs
Batu Jagur
-
Makam
Raja Selalau
-
Makam
Cambai Mak Bejunjung
-
Rumah
Ijuk Kenali
-
Batu
Tulis Hara Kuning
-
Desa
Wisata Hujung
b.
Potensi
Pertanian
Beberapa Komoditas Pertanian yang
merupakan komoditas unggulan daerah sebagai penyumbang PDRB terbesar yang
mencapai 58,95% antara lain :
1.
Kopi
robusta dengan luas lahan 60.638,28 Ha dan produksi mencapai 61.807 Ton.
2.
Kakao
dengan luas 2.447,30 Ha dan produksi 1.770,70 Ton.
3.
Padi
sawah dengan luas lahan 25.780 Ha dan produksi 123.849 Ton.
4.
Sayuran
dataran tinggi dengan produksi mencapai 93.287 Ton.
5.
Sapi
dengan populasi sebanyak 1000 ekor.
Kebijakan
pembangunan yang dilaksanakan dalam pengembangan perekonomian daerah berbasis
komoditas pertanian antara lain :
1)
Pengembangan
kawasan klaster kopi Kecamatan Air Hitam, Pekon Gunung Terang.
2) Fasilitas
kemitraan pemasaran kopi (Indokom, IndoCafco, Lois Dreyfus, Nestle, Netscafe,
Armajaro).
3)
Fasilitas
pengembangan sentra penghasil kopi luwak (Kelurahan Way Mengaku).
4)
Sentra
PKL khas Lampung Barat di Pekon Canggu.
c.
Potensi
Perikanan
Ikan air tawar dengan produksi sebesar
2.191,04 Ton yang didukung dengan potensi Keramba Jaring Apung (KJA) 28 Unit
dan 29 UPR. Produksi sektor perikanan dapat dirinci sebagai berikut :
1.
Budidaya
di perairan umum 749,20 Ton
2.
Budidaya
di kolam 1.404,01 Ton
3.
Mina
Padi 37,83 Ton
d.
Potensi
Kehutanan
Luas hutan lindung yang menjadi
kewenangan Kabupaten Lampung Barat merupakan potensi tersendiri yang dalam
pengelolaannya menerapkan pola Hutan Kemasyarakatan (HKm). Hal ini dalam
pengelolaan oleh masyarakat 40% lahan HKm merupakan tanaman Kopi dan 60%
merupakan tanaman kayu, sehingga sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat
pengelolanya.
Belum ada informasi terbaru ya?
BalasHapus